Buku merupakan salah satu kebutuhan mahasiswa. Tetapi kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak memiliki buku. Kata mereka mending tidak usah memiliki buku kalau cuma sebagai pajangan. Lagian harga buku mahal, sulit buat kantong kami yang isinya tidak tebal. Memang harus diakui soal harga menjadi salah satu faktor mahasiswa tidak punya buku. Sudah mau fotokopi saja itu sudah bagus.
Terlepas persoalan harga, pada masa sekarang banyak beasiswa bagi mahasiswa. Baik itu beasiswa prestasi maupun tidak mampu. Lalu uang beasiswa itu buat apa bagi sebagian besar mahasiswa. Para mahasiswa penerima beasiswa umumnya menggunakan uang tersebut buat beli ini itu. Yang paling banyak buat menunjang penampilan fisik, mulai sepatu, celana, dan pakaian. Sedangkan beli buku bila hanya disuruh dosen (wajib beli), bila tidak wajib tidak dibeli.
Apakah mahasiswa suka membaca? Jawabnya bisa ya atau tidak. Sebab ada mahasiswa yang mengerti hanya dengan ceramah dosen, tetapi itu hanya 1 diantara 10 – 15 orang mahasiswa, salah satu teknik belajar mahasiswa selain mencatat dan ceramah dari dosen adalah membaca buku ”refren”. Dengan membaca kita akan mendapat tambahan kosa-kata, pengertian, konsep. Dalam kuliah dosen sering menyebutkan pemikiran, istilah, konsep tertentu tanpa menjelaskannya. Disini buku menjadi berguna, dalam buku ”refren” kata-kata dosen yang kurang kita mengerti atau malah baru pertama kali mendengar. Kata tersebut dijabarkan sedemikian detilnya.
Punya buku tapi tidak dibaca. Itu merupakan anggapan yang salah dari mahasiswa. Logikanya bagaimana mau membaca punya buku saja tidak. Kalau punya buku, sedikit atau banyak akan terbaca saat waktu kosong atau waktu akan tidur. Bahkan mahasiswa terpaksa perlu membaca untuk membuat catatan kecil (kripian) untuk middle atau final. Itu gunanya punya buku pasti bermanfaat.
Kesadaran membeli buku merupakan hal tersulit yang dialami mahasiswa. Apalagi kalau harga tersebut mahal, hal pertama yang pemikirannya adalah uang sebesar ini kalau dibelikan keperluan makan bisa cukup 2 bulan. Lain lagi dengan orang yang suka belanja (shoping) hal ini tentunya didominasi mahasiswi. Masa teknologi sekarang telepon genggam menjadi kebutuhan. Menurut penelitian dosen mahasiswa lebih suka membeli pulsa daripada buku. Perlu diingat yang namanya mahasiswa adalah orang yang belajar. Mulai belajar hidup sendiri, belajar mencari uang sendiri, dan belajar hidup susah.
Tinggalkan komentar